Pelatih Nigeria Gernot Rohr tidak berkecil hati dengan kekalahan semifinal timnya, yakin Super Eagles mendorong Aljazair sepanjang jalan ketika mereka bersiap-siap untuk bertengkar dengan Tunisia di play-off tempat ketiga Piala Afrika.
Pasukan Rohr tampaknya telah memaksa 30 menit tambahan dalam empat pertandingan terakhir mereka pada hari Minggu, ketika penalti Odion Ighalo di menit ke-72 membatalkan gol bunuh diri William Troost-Ekong di babak pertama.
Tapi Riyad Mahrez memukul pada akhirnya dengan tendangan bebas yang indah, mengirim Aljazair - yang belum pernah kalah di turnamen tahun ini - ke final, di mana mereka akan menghadapi Senegal.
Meskipun prospek finish di tempat ketiga agak underwhelming mengingat seberapa dekat mereka ke tempat terakhir, Rohr menegaskan dia tidak kecewa dengan penampilan Nigeria, menunjukkan bagaimana mereka menaungi Aljazair di beberapa daerah terakhir kali keluar.
"Setelah kami kalah dari Aljazair, kami sedikit kecewa karena mengecewakan ketika Anda kehilangan pertandingan di detik-detik terakhir," katanya dalam konferensi pers, Selasa.
"Kami telah menganalisis pertandingan, kami melihat video dengan para pemain kemarin [Senin] dan kami juga melihat itu adalah pertandingan yang bagus dan kami memberikan pertarungan yang bagus.
"Statistik bahkan lebih baik bagi kami, karena kami memiliki 11 tembakan ke gawang, mereka hanya memiliki enam. Kami memiliki bola yang lebih baik melawan mungkin tim terbaik sejauh ini di turnamen.
"Jadi, kalah dari mereka bukanlah hal yang memalukan dan kami harus positif karena kami ingin menyelesaikan kompetisi ini bersama-sama."
Semifinal Tunisia juga hampir sama, karena mereka dikalahkan 1-0 oleh Senegal berkat gol bunuh diri Dylan Bronn di perpanjangan waktu.
Sebagian besar pertandingan Carthage Eagles di turnamen berlangsung ketat, dengan kemenangan 3-0 di perempat final atas tim kecil Madagaskar, satu-satunya pertandingan yang mereka menangkan dengan kemenangan dalam 90 menit.
Setelah mengalami perpanjangan waktu dua kali sejauh ini, pelatih Alain Giresse menerima timnya mungkin berjuang dengan kelelahan, menunjukkan Nigeria mungkin memiliki keunggulan fisik pada hari Rabu.
"Pertandingan akan sangat sulit, secara fisik dan teknis," kata Giresse. "Kami akan mencoba semua yang kami bisa untuk finis ketiga.
"Tentu saja, kami ingin mencapai final, tetapi sekarang kami fokus pada pertandingan di tempat ketiga. Saya tidak bisa mengatakan semua pemain saya sangat fit, kami punya sedikit waktu untuk mengetahui seberapa siap para pemain."
PLAYERS TO WATCH
Tunisia - Wahbi Khazri
Meskipun dia sedikit lebih tenang dari biasanya melawan Senegal, Khazri masih salah satu pemain Tunisia yang lebih mengancam, menciptakan tiga peluang. Giresse pasti akan mencari dia untuk membuat perbedaan.
Nigeria - Samuel Chukwueze
Pemain sayap yang lincah dan mempesona dalam penampilan terbaiknya, Chukwueze telah membara di AFCON tanpa benar-benar meledak. Namun demikian, ia menciptakan tiga peluang mencetak gol melawan Aljazair, lebih dari rekan setimnya.
KEY OPTA FACTS
- Nigeria tidak pernah kalah melawan Tunisia dalam empat pertemuan di AFCON (W2 D2). Mereka akan saling berhadapan untuk pertandingan tempat ketiga dalam kompetisi untuk kedua kalinya setelah 1978 (Nigeria menang 2-0).
- Tunisia hanya memenangkan satu dari tiga pertandingan mereka di tempat ketiga di AFCON (D1 L1). Itu pada tahun 1962 melawan Uganda (3-0).
- Nigeria telah memenangkan masing-masing dari enam pertandingan tempat ketiga mereka. Super Eagles dapat menjadi tim dengan game tempat ketiga yang paling banyak dimainkan di turnamen (tujuh).
- Pemain tengah Tunisia Youssef Msakni adalah satu-satunya pemain yang terlibat dalam setidaknya satu gol di masing-masing dari enam edisi AFCON terakhir. Dia telah menyelesaikan 93,3 persen dari dribelnya di ajang 2019, rasio tertinggi di antara para pemain dengan lebih dari lima dribel yang dicoba.
- Ighalo telah terlibat dalam lima gol di AFCON 2019 (empat gol, satu assist), lebih dari pemain lainnya. Striker ini telah terlibat dalam 63 persen gol Nigeria dalam edisi ini (lima dari delapan).
